7 Sept 2013

Paragrap mu.

Sini sayang, mari kuceritakan padamu beberapa hal, hal-hal yang mungkin masih menjadi tanya besar di kepalamu yang diselimuti mahkota indahmu yang akan selalu terurai kala tanganku membelainya.

Hari ini aku jatuh cinta, bukan jatuh ke dalam cinta, tetapi cinta yang takluk kepadaku. Entah sudah beberapa kali aku melihat cermin hanya untuk memastikan bahwa tak ada perubahan di wajahku, perubahan yang mungkin akan menimbulkan bibit-bibit malu untuk bertatap mata denganmu.

Sini sayangku, mendekatlah, sudah kah kuceritakan padamu mengenai mimpi-mimpi indahku ? mimpi yang kurajut dalam sadarku, bukan seperti mimpi yang hadir dalam tidur pulasmu.

Mendekatlah sayang, jangan malu, harusnya rasa itu pun saat ini ada padamu, bukankah kemarin kita masih saling tidak mengenal ? lalu esoknya tiba-tiba rasa itu hadir dalam hatiku. dan sekarang ku harap rasa itu mendarat dengan mulus di hatimu.

Ups, mengapa ini ? mengapa tiba-tiba aku mampu merajut kata-kata ini, bukankah waktu sekolah dulu, sastra bukan favoritku, puisi bukan makananku, dan cerpen bukan gayaku ? Betapa besar perubahan itu kau berikan sayang.

Sini sayangku, mendekatlah padaku, perlukah ku deklarasikan pada dunia mengenai cinta kita ? aku rasa tak perlu sayang, cinta kita hanya untuk kita berdua, kemesraan kita hanya untuk kita. Bukan kepunyaan mereka sayang


Mari sayang, ku gandeng tanganmu, kita berjalan menyusuri jalan ini, maaf sayang, ini bukan jalan emas, bukan pula jalan penuh berlian, ini cuma setapak jalan biasa, jalan cinta kita. 

No comments:

Post a Comment