Sini sayang, mari kuceritakan
padamu beberapa hal, hal-hal yang mungkin masih menjadi tanya besar di kepalamu
yang diselimuti mahkota indahmu yang akan selalu terurai kala tanganku
membelainya.
Hari ini aku jatuh cinta,
bukan jatuh ke dalam cinta, tetapi cinta yang takluk kepadaku. Entah sudah
beberapa kali aku melihat cermin hanya untuk memastikan bahwa tak ada perubahan
di wajahku, perubahan yang mungkin akan menimbulkan bibit-bibit malu untuk
bertatap mata denganmu.
Sini sayangku, mendekatlah, sudah
kah kuceritakan padamu mengenai mimpi-mimpi indahku ? mimpi yang kurajut dalam
sadarku, bukan seperti mimpi yang hadir dalam tidur pulasmu.
Mendekatlah sayang, jangan malu,
harusnya rasa itu pun saat ini ada padamu, bukankah kemarin kita masih saling
tidak mengenal ? lalu esoknya tiba-tiba rasa itu hadir dalam hatiku. dan sekarang ku harap rasa itu mendarat dengan mulus di hatimu.
Ups, mengapa ini ? mengapa
tiba-tiba aku mampu merajut kata-kata ini, bukankah waktu sekolah dulu, sastra
bukan favoritku, puisi bukan makananku, dan cerpen bukan gayaku ? Betapa besar
perubahan itu kau berikan sayang.
Sini sayangku, mendekatlah padaku, perlukah ku deklarasikan
pada dunia mengenai cinta kita ? aku rasa tak perlu sayang, cinta kita hanya
untuk kita berdua, kemesraan kita hanya untuk kita. Bukan kepunyaan mereka
sayang
Mari sayang, ku gandeng tanganmu, kita berjalan menyusuri
jalan ini, maaf sayang, ini bukan jalan emas, bukan pula jalan penuh berlian,
ini cuma setapak jalan biasa, jalan cinta kita.
No comments:
Post a Comment